Jejak Kejayaan Islam di Spanyol
1. Mezquita (Masjid Córdoba) (Calle del Cardenal Herrero, 1, 14003 Córdoba, Spanyol)
Masjid Cordoba, pada 15 Desember 1994 ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu tempat peninggalan yang sangat bersejarah dan penting di dunia. Masjid itu pertama kali dibangun oleh Khalifah Muslim Abdurahman I pada tahun 787. Pembangunannya terus dilakukan oleh khalifah -khalifah penerusnya.
Masjid Cordoba memiliki ruangan dalam untuk sholat, berbentuk persegi panjang yang dikelilingi oleh lapangan terbuka, seperti model masjid-masjid peninggalan Bani Umayyah dan Abbasiyah yang dibangun di Suriah dan Irak.
Pada saat pemerintahan Bani Umayyah, Cordoba menjadi Ibukota Spanyol di bawah pemerintahan khalifah Islam dan dikenal tidak ada tadingannya di Eropa dalam hal kemajuan peradabannya. Cordoba pada saat itu juga dikenal sebagai pusat Ilmu Pengetahuan, di mana volume kunjungan ke perpustakaannya
mencapai 400.000 kunjungan. Sementara perpustakaan-perpustakaan besar
di Eropa, volume pengunjungnya jarang mencapai angka seribu.
Mezquita atau Masjid Córdoba saat ini telah beralih fungsi menjadi sebuah katedral di Spanyol yang dahulu merupakan sebuah masjid. Pada masa kekuasaan Islam di Spanyol Córdoba adalah Ibukota Spanyol di bawah pemerintahan dinasti Umayyah. Setelah Reconquista
atau Penaklukkan Kembali Spanyol oleh kaum Kristen, gedung ini diubah
fungsi menjadi sebuah gereja dengan katedral gotik yang dimasukkan ke
tengah gedung berarsitektur Moor ini. Sekarang keseluruhan gedung
dipakai sebagai gedung katedral diosese Córdoba di Spanyol.
2. Menara Giralda (Calle Placentines, 53, 41004 Sevilla, Spanyol)
Menara ini dimulai di bawah arsitek Ahmad Ben Baso pada 1184. Setelah kematian Ben Baso, arsitek lain melanjutkan pekerjaan pada menara ini, bernama Jabir (atau Geber). Menara ini diselesaikan pada 10 Maret 1198 dengan instalasi kubah di bagian atas menara. Menara ini memiliki tinggi 104.5 m (343 ft) dan ia adalah salah satu simbol terpenting dalam pertengahan abad Kota Sevilla. Setelah Sevilla diambil oleh umat Kristen saat Reconquista, Masjid kota ini diubah menjadi sebuah gereja. Bangunan menara ini pernah rusak karena gempa bumi 1356, Menara Giralda selamat dari gempa bumi, tetapi kubah jatuh sewaktu bencana alam tersebut, dan pada 1401 kota ini mulai membangun katedral, dan kubah digantikan dengan sebuah salib dan lonceng.
3. Aljafería Palace (Calle de los Diputados, s/n, 50003 Zaragoza, Spanyol)
Aljaferia Palace (Spanyol: Palacio de la Aljaferia; Arab:. قصر الجعفرية, tr Qasr al-Ja'fariya) adalah sebuah istana Islam abad pertengahan diperkaya dibangun selama paruh kedua abad ke-11 di Moor Taifa dari Zaragoza Al-Andalus, saat ini Zaragoza, Spanyol. Itu adalah kediaman Bani Hud selama era Abu Jaffar Al-Muqtadir setelah penghapusan Bani Tujibi dinasti Kindah. Istana mencerminkan kemegahan dicapai oleh kerajaan Taifa dari Zaragoza di puncak kemegahan. Istana saat ini berisi Cortes (DPRD) dari komunitas otonom dari Aragon.
Struktur memegang penting unik karena merupakan satu-satunya kesaksian dilestarikan dari sebuah bangunan besar arsitektur Islam Spanyol dari era Taifas (kerajaan independen).
Namun setelah penangkapan Zaragoza tahun 1118 oleh Alfonso I dari Aragon, Aljaferia menjadi tempat tinggal para raja-raja Kristen dari Kerajaan Aragon dan dengan demikian diubah menjadi titik fokus untuk penyebaran Mudéjar Arsitektur dari Aragon.
4. Alcazaba de Málaga (Calle Alcazabilla, 2, 29012 Málaga, Spanyol)
Alcazaba de Málaga (dari bahasa Arab al-qasaba, قصبة, kasbah, 'benteng') adalah istana-benteng era Muslim, dibangun di atas benteng sebelumnya Phoenician-púnico. Terletak di kaki Gunung Gibralfaro, tetapi dalam posisi tinggi yang berdekatan dan terhubung ke pusat bersejarah kota, yang merupakan madina lama Mālaqa, dan yang puncaknya adalah Kastil Gibralfaro.
Join us with me
Tidak ada komentar:
Posting Komentar